Antoine Griezmann memenangkan sepatu emas EURO 2016 sebagai pencetak gol terbanyak meski mengaku sedih setelah kegagalan Perancis di partai final. Penyerang mungil tersebut mencetak 6 gol dan 2 assist selama bermain 555 menit di lapangan pada turnamen EURO 2016 lalu. Cristiano Ronaldo dan Olivier Giroud mengakhiri turnamen di peringkat kedua dan ketiga di bawah Griezmann.
Griezmann mengaku dirinya tidak dapat merayakan keberhasilan menjadi pencetak gol terbanyak turnamen sepakbola terbesar antar negara Eropa kali ini karena Perancis gagal menjadi juara. Penyerang klub Atletico Madrid tersebut memang tampil kurang optimal di partai final sehingga gagal mencetak gol dan akhirnya Perancis kalah 0 – 1 setelah Eder mencetak gol di babak tambahan.
Meski diakui publik sebagai bintang turnamen dan memenangkan penghargaan sepatu emas; namun Griezmann mengaku kegagalan mengkonversi 2 peluang di depan gawang Rui Patricio pada partai final melawan Portugal menjadi alasan dirinya tidak akan merayakan penghargaan pencetak gol terbanyak pada saat ini. Antoine Griezmann mengaku keberuntungan dan keberhasilan saat menyingkirkan Jerman gagal terulang pada partai final. Pierre Andre Gignac hanya mampu mengenai tiang gawang Portugal dan dirinya membuang 2 peluang emas; ia juga mengakui bahwa penjaga gawang Rui Patricio bermain baik sehingga membuat para pemain Perancis frustrasi.
Harus diakui bahwa beberapa pemain Perancis tidak mampu menunjukkan permainan terbaik mereka di partai final. Paul Pogba dan Dimitri Payet tidak bermain sebaik saat Perancis melawan Jerman maupun pada pertandingan – pertandingan sebelumnya. Bahkan cedera yang dialami Ronaldo berawal dari tekel keras dan sembrono seorang Dimitri Payet setelah sebelumnya ia juga melakukan serangan fisik yang cenderung kasar pada Renato Sanchez; meski wasit Mark Clattenburg tidak menganggap kedua tindakan tersebut sebagai pelanggaran.
Pogba yang dimainkan dengan peran lebih sebagai gelandang bertahan setelah gelandang jangkar N’Golo Kante duduk di bangku cadangan. Peran dan posisi seorang Griezmann juga mengalami sedikit perubahan karena ia kemudian lebih berfungsi sebagai penyerang lubang dan berakibat jarang berada di posisi yang memiliki peluang lebih baik serta lebih banyak untuk mencetak gol.