Sepak bola Indonesia masih belum selesai. ‘Permainan tata kelola manajemen’ tampaknya masih akan terus berlanjut. Upaya komite Ad Hoc yang diketuai Agum Gumelar menemui Wapres Jusuf Kalla dan Imam Nahrowi pada Rabu (17/ 2/ 2016) kemarin tetap tidak membuahkan hasil. Imam Nahrowi masih tetap pada keputusannya. Pada sisi yang lain, sepertinya pihak PSSI juga tidak mau bergeming. Praktis pada pertemuan tersebut, Agum Gumelar hanya melaporkan perkembangan terbaru tentang kemajuan yang dicapai komite Ad Hoc sebagai tim yang dibentuk oleh FIFA. Salah satu pencapaian positif yang dilaporkan kemarin berkenaan dengan keberhasilan komite Ad Hoc dalam meyakinkan FIFA untuk ‘menunda’ pembahasan kisruh sepak bola di kongres FIFA pada 26 Februari nanti.
Penyelesaian akhir bola Indonesia saat ini sepenuhnya berada di tangan Presiden. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan bahwa penyelesaian kisruh akan segera dilakukan sekembali Presiden dari Amerika Serikat. Pernyataan JK tersebut senada dengan apa yang diutarakan Presiden pada salah satu TV Swasta beberapa hari yang lalu. Dalam wawancara ekslusif yang dipandu oleh presenter kenamaan TV Swasta tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa dirinya akan segera mengambil alih penanganan kisruh sepak bola Indonesia saat ini.
FIFA Beri Tenggat Hingga Mei
Upaya FIFA untuk menangani permasalahan sepak bola Indonesia dirasa sudah maksimal. Berkali-kali tim utusan FIFA datang ke Indonesia untuk menengahi permasalahan manajemen sepak bola di tanah air. Namun hasilnya, sampai hari ini sepak bola Indonesia tidak kunjung membaik.
Jelang Kongres FIFA 26 Januari 2016 nanti, pihak FIFA masih menunggu penyelesaian internal sepak bola. FIFA memberikan waktu tenggat hingga 12 Mei 2016. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan PSSI dan pemerintah masih belum mencapai titik temu, maka dipastikan permasalahan Indonesia akan dibahas di dalam Kongres FIFA pada Mei 2016 nanti. Itu artinya, jika permasalahan sepak bola Indonesia dibahas di dalam kongres tersebut, bukan tidak mungkin Indonesia akan mendapat perpanjangan sanksi. Hal itu jelas akan merugikan sepak bola Indonesia sendiri.
Kita tunggu saja sepak terjang, para pemain sepak bola di Indonesia, semoga semua masalah ini cepat terselesaikan dan para pemain dapat segera bermain kembali.