AgenSbobet888 – Kritik yang ditujukan kepada Cristiano Ronaldo terkait dengan efektivitasnya mencetak gol sepertinya berkaitan dengan posisi dan gaya bermain yang berubah pada pemain tersebut. Jika dahulu Ronaldo lebih banyak dimainkan di posisi sayap dan dengan kekuatan fisik serta kecepatannya melewati pemain – pemain lawan dan mencetak gol dari berbagai posisi; kini Ronaldo yang telah memasuki usia 30 tahun lebih banyak dimainkan sebagai penyerang tengah. Sebagai seorang finisher; Ronaldo tidak lagi harus banyak beroperasi di luar kotak penalti dan melakukan banyak aksi individu melewati pemain – pemain lawan. Faktor usia sepertinya menjadi bahan pertimbangan seorang Rafel Benitez yang kini menempatkan Ronaldo sebagai seorang penyerang murni dan memintanya lebih banyak beroperasi di dalam kotak penalti.
Jika menurut agensbobet888.com memang kemampuan Ronaldo melakukan aksi individu dalam melewati pemain lawan menurun dan juga kemampuannya mencetak gol dari jarak jauh tidak sebaik dulu; maka keputusan Benitez memainkan Ronaldo lebih dekat ke gawang lawan dan menjadi pemain yang diberi bola merupakan sebuah strategi yang tepat. Jika tim nasional Portugal ingin mendapatkan hasil sebaik Real Madrid dalam memainkan seorang Ronaldo; maka memainkan penyerang ini lebih dekat ke gawang dan mengurangi beban sang pemain untuk banyak bergerak di lini tengah sepertinya patut dicoba. Meskipun Ronaldo mungkin akan menampilkan permainan yang tidak spektakuler seperti dulu; namun kemampuannya mencetak gol akan lebih optimal jika ia lebih dekat ke gawang dan menjadi pemain yang mendapat servis bola – bola matang dari para gelandang.
Di tengah kritik yang menyebut produktivitas gol Ronaldo menurun; ia mencetak 5 gol dalam 1 pertandingan saat Real Madrid mengalahkan Espanyol 6 – 0. Jika benar – benar dicermati; memang tidak ada satu pun dari gol – gol tersebut yang dicetak dengan cara spektakuler atau dari jarak jauh. Ronaldo mencetak 4 gol dengan memanfaatkan assist pemain lain sehingga ia hanya perlu membelokkan laju bola menuju gawang Espanyol; sedangkan 1 gol dicetak melalui titik penalti. Jika memang tim nasional Portugal menginginkan Ronaldo yang sama produktifnya ketika ia membela Real Madrid; ada baiknya Fernando Santos mencoba peran yang sama dan strategi yang tidak jauh berbeda dari apa yang diterapkan Rafel Benitez di Real Madrid.