Real Madrid berhasil meraih tiga poin dengan penuh perjuangan saat menghadapi Granada, Senin (8/2/2016) dini hari pada pukul 02.00 WIB di Estadio Nuevo Los Cármenes, markas Granada. Dengan banyaknya tekanan yang diberikan tuan rumah yang menikmati beberapa peluang untuk mengalahkan Keylor Navas, kemenangan tersebut terlihat fantastis. Los Blancos membutuhkan tiga poin tersebut untuk memangkas jarak dengan Barcelona yang berada di puncak klasemen.
Madriditas mencetak gol pertama melalui Karim Benzema yang kemudian melewatkan kesempatan yang baik untuk mencetak gol berikutnya. Selanjutnya, Granada menyamakan kedudukan 15 menit setelah memasuki babak kedua melalui gol yang ditembakan oleh El Arabi. Namun ketika pertandingan tampak seolah-olah condong ke arah mereka, serangan tegas dari Luka Modric di menit ke-85 membawa Real Madrid menjadi pemenang.
Hal itu menjadikan Modric sebagai pemain terbaik di pertandingan ini. Kemampuannya untuk mengambil alih permainan dan memberikan pertunjukan terbaik pada saat-saat genting nyaris tak tergantikan. Navas, sekali lagi, sangat brilian di pertandingan kali ini. Meskipun dia tidak lagi menjadi sorotan seperti di awal musim, namun fans Madrid tidak boleh lupa akan kualitasnya.
Namun, pertandingan ini di akhiri mimpi buruk bagi Marcelo yang mendapat cedera pada bahunya akibat bertabrakan dengan Isaac Success saat dia berlari dari sisi kanan dan menghalau pergerakan Isaac pada babak kedua.
Meskipun begitu tim Zinedine Zidane ini belum berhasil meniru penampilan mereka yang mengesankan setelah mereka meninggalkan Santiago Bernabeu. Sama seperti yang terjadi saat mereka bermain imbang 1:1 dua minggu lalu melawan Real Betis, saat bermain melawan Granada, Real Madrid terlihat tidak memiliki akurasi. Serangan-serangan yang diluncurkan juga mudah diprediksi. Bahkan jika pemain belakang Madrid bermain lebih konservatif, duo lini tengah Isco-Modric-Kross bukanlah yang terbaik untuk bertahan.
Kemenangan ini sangat penting untuk Real Madrid agar bisa bersaing dengan kecepatan yang ditetapkan oleh Barcelona dan Atletico Madrid di La Liga dan meninggalkan beberapa pertanyaan dan pekerjaan rumah untuk Zidane jika ia ingin meningkatkan kinerja tim.